Meramal Kesehatan Si Sulung
Kondisi kesehatan setiap anak berbeda-beda, meskipun mereka kakak beradik. Bisa jadi, si sulung gampang batuk, si tengah rentan stres, tapi si bungsu jarang jatuh sakit. Nah, tak sedikit penelitian atau riset dilakukan untuk meneropong risiko penyakit seseorang berdasarkan posisi urutan kelahirannya dalam keluarga. Berikut beberapa penelitian tersebut.
Anak Sulung
Majalah Science dalam studi terbarunya menunjukkan fakta, skor tes IQ anak sulung cenderung lebih tinggi ketimbang adik-adiknya. Secara angka, didapati skor si sulung 3 angka lebih tinggi ketimbang si tengah, bungsu dan lainnya.
Riset ini secara tak langsung didukung pula studi yang diselenggarakan University of Glasgow, yang menyatakan tingginya kecerdasan dan tingkat kesehatan berjalan seiring. Disebutkan pula, si sulung yang notabene skor tes IQ-nya lebih tinggi, rendah kemungkinan mengalami penyakit jantung.
Berbagai penelitian lain juga menyebutkan, anak sulung relatif rentan terhadap alergi, asma, dan eksim. Salah satu alasan yang dipaparkan, karena si sulung termasuk anak yang kelewat "dilindungi", kurang diberi kekebasan bereksplorasi karena orangtua takut ia akan jatuh dan terluka. Alhasil, lantaran kurang berakrab diri dengan berbagai bakteri atau virus, daya tahan atau imunitas tubuhnya pun terbilang rendah.
Berbeda dengan adik-adik, entah itu si tengah atau si bungsu, yang biasanya lebih banyak diberi kekebasan mengeskplorasi alam karena orangtua sudah berpengalaman mengasuh anak pertama. Alhasil, daya tahan tubuh anak kedua dan selanjutnya biasanya lebih kuat.
Seiring dengan riset yang menyebutkan bahwa si sulung rentan alergi, Amal Assa'ad, MD, Profesor alergi dan imunitas dari Cincinnati Children's Hospital Medical center, menyebutkan, karena rentan alergi maka si sulung beresiko pula mengalami infeksi sinus kronis. Nah, kebanyakan infeksi sinus kronis ini menimbulkan gejala bersin-bersin dan hidung terasa gatal.
Penelitian lainnya, studi dari Karolinska Institute Stockholm menyatakan, anak sulung laki-laki sangat berisiko mengalami kanker testis. Kenapa begitu? Sebab, kadar estrogen yang diterima si sulung saat di kandungan lebih tinggi dibanding adik-adiknya. Kasus ini memang relatif langka, akan tetapi tetap mesh diwaspadai karena bisa terjadi ketika usia remaja. Kendala ini sebenarnya bisa ditangani bila ditemukan pada stadium awal.
Menurut American Cancer Society, bila keluarga dari suami punya riwayat penyakit ini, si sulung disarankan untuk menjalani pemeriksaan tiap bulan guna mendeteksi munculnya kanker testis.